Baja bukan sekadar logam; ia adalah urat nadi pembangunan. Dan di jantung pembangunan itu berdiri industri baja nasional — pilar utama kemandirian ekonomi Indonesia.
Tantangan Ketergantungan Impor
Data Kementerian Perindustrian (2023) mencatat: impor baja Indonesia mencapai 7,2 juta ton — hampir 40% dari kebutuhan nasional. Ini berisiko karena:
- Harga baja global mudah berfluktuasi
- Gangguan logistik bisa hentikan proyek strategis
- Defisit neraca perdagangan meningkat
- Industri dalam negeri sulit berkembang teknologi
Perwira Steel: Mendukung Kemandirian Material Nasional
Kami percaya: kemandirian dimulai dari pasokan material yang andal. Itu sebabnya Perwira Steel fokus pada:
- Produksi dalam negeri berbasis teknologi modern
- Kepatuhan penuh terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI), yang dikembangkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui Komite Teknis 77-01 Logam, Baja, dan Produk Baja
- Kemitraan dengan BUMN & kontraktor nasional
- Inovasi produk ramah lingkungan
Industri Baja Nasional Menuju Indonesia Emas 2045
Kemandirian ini mendukung empat pilar pembangunan:
- Infrastruktur berkelanjutan
- Industri berdaulat
- Penciptaan lapangan kerja
- Transisi hijau berbasis green metallurgy
Investasi di sektor logam dasar mencapai Rp125 triliun pada 2024 (BKPM) — bukti nyata kepercayaan terhadap masa depan industri baja nasional.
Peran Strategis Perwira Steel
Kami hadir sebagai bagian dari ekosistem baja yang tangguh:
- Distribusi produk SNI ke seluruh Indonesia
- Kontrol kualitas berbasis laboratorium internal
- Dukungan penuh untuk proyek publik & swasta
- Penerapan sistem daur ulang logam
Baja Mandiri, Indonesia Berdaulat
Industri baja nasional bukan hanya soal produksi — tapi soal kedaulatan. Dengan memperkuat rantai pasok dalam negeri, menguasai teknologi, dan menjaga standar mutu, Indonesia bisa membangun masa depan tanpa bergantung pada pasar global yang tak menentu.
Siap bersama mewujudkan kemandirian baja Indonesia?
Hubungi Perwira Steel sekarang!
Atau jelajahi produk SNI kami yang dirancang untuk pembangunan berkelanjutan.