Baja adalah tulang punggung bangunan. Tapi kesalahan memesan material baja bisa bikin proyek molor, biaya membengkak, bahkan struktur jadi tidak aman.
Simak 5 kesalahan fatal yang sering terjadi — dan cara menghindarinya bersama Perwira Steel!
Kesalahan Memesan Material Baja: Apa Saja yang Sering Terjadi?
Banyak proyek gagal karena kesalahan sepele saat memesan baja. Mulai dari salah hitung, abaikan SNI, hingga tergiur harga murah.
Berikut 5 kesalahan paling fatal — dan solusinya.
1. Tidak Hitung Kebutuhan dengan Akurat
Estimasi asal-asalan → kekurangan atau kelebihan stok.
Risikonya:
- Pekerjaan terhenti karena kehabisan material
- Biaya penyimpanan naik
- Anggaran membengkak karena beli ulang saat harga naik
Cara menghindarinya:
- Gunakan perhitungan struktural dari insinyur
- Konsultasikan dengan ahli material
- Gunakan jasa supplier yang bantu hitung kebutuhan, seperti Perwira Steel
2. Abaikan Standar Mutu (SNI)
Harga murah sering menggoda, tapi baja non-SNI sangat berbahaya.
Risikonya:
- Kekuatan tidak terjamin
- Baja mudah bengkok atau patah
- Struktur bangunan jadi tidak aman
Cara menghindarinya:
- Pastikan produk bersertifikat SNI 2052:2017
- Cek emboss “SNI” di setiap batang
- Pilih supplier terpercaya seperti Perwira Steel
3. Tidak Cek Spesifikasi & Dimensi
Baja salah ukuran = proyek berantakan.
Risikonya:
- Baja terlalu tipis → tidak kuat menopang
- Baja terlalu besar → boros biaya
- Harus dipotong ulang → buang waktu & tenaga
Cara menghindarinya:
- Selalu cocokkan dengan gambar kerja (shop drawing)
- Minta katalog & data teknis dari supplier
- Gunakan baja presisi dari Perwira Steel
4. Lupa Hitung Waktu Pengiriman
Fokus pada harga, lupa logistik.
Risikonya:
- Pekerjaan tertunda
- Tenaga kerja menganggur → biaya tambah
- Penalti dari pemilik proyek
Cara menghindarinya:
- Pilih supplier dengan distribusi luas
- Buat jadwal pemesanan sesuai timeline proyek
- Percayakan pada Perwira Steel — kirim tepat waktu ke seluruh Indonesia