Cek Dulu! 5 Jenis Besi yang Sering Dibuat KW di Pasaran!

Daftar Isi

Dalam dunia konstruksi, manufaktur, hingga industri kreatif, besi adalah salah satu material utama yang memegang peranan sangat vital. Kekuatan, ketahanan, serta fleksibilitas besi menjadikannya fondasi dari berbagai jenis infrastruktur—dari rumah tinggal sederhana, gedung pencakar langit, hingga jembatan dan struktur teknik sipil berskala besar. Namun, di balik pentingnya fungsi besi ini, terdapat sebuah ancaman nyata yang kerap tidak disadari banyak pelaku proyek: pemalsuan besi.

Fenomena pemalsuan besi semakin marak seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dan naiknya harga bahan baku. Banyak oknum tidak bertanggung jawab yang berupaya meraup keuntungan secara cepat dengan menjual besi berkualitas rendah yang disamarkan atau diberi label palsu sehingga terlihat seperti produk asli. Akibatnya, para kontraktor, pengembang, maupun konsumen akhir yang tidak teliti bisa saja membeli produk yang tampak “normal” namun ternyata palsu dan berbahaya.

 Mengapa Besi Dipalsukan?

Sebelum masuk ke jenis-jenisnya, penting untuk memahami motif di balik pemalsuan besi:

  • Margin keuntungan: Besi palsu dibuat dari bahan kualitas rendah yang lebih murah, sehingga dijual dengan harga lebih rendah atau bahkan menyerupai harga normal namun dengan margin keuntungan tinggi bagi si penjual.
  • Permintaan tinggi: Besi seperti beton ulir, WF, atau hollow sangat dibutuhkan untuk pembangunan. Hal ini membuat celah untuk peredaran barang palsu sangat terbuka.
  • Sulit dibedakan secara kasat mata: Banyak jenis besi palsu yang memiliki bentuk dan tampilan yang mirip dengan produk asli, namun kualitasnya jauh lebih buruk.

 5 Jenis Besi yang Paling Sering Dipalsukan

1. Besi Beton (Polos & Ulir)

Besi ini sangat penting dalam struktur beton bertulang karena berfungsi sebagai penopang utama kekuatan bangunan.
Modus pemalsuan:

  • Diameter dikurangi (contoh: besi 12 mm ternyata hanya 10 mm)
  • Menggunakan bahan baku daur ulang atau scrap dengan kualitas rendah
  • Cap brand terkenal dipalsukan dengan logo menyerupai

Risiko penggunaan besi beton palsu:

  • Retak struktur pada beton bertulang
  • Tidak mampu menahan beban vertikal atau lateral
  • Bangunan rentan roboh saat gempa atau beban berat

2. Besi Siku (Angle Bar)

Besi siku biasa digunakan untuk konstruksi ringan seperti rak, pagar, rangka pintu, dan braket.
Modus pemalsuan:

  • Mengurangi ketebalan
  • Menggunakan baja campuran yang tidak sesuai standar SNI
  • Proses finishing yang asal-asalan untuk menutupi kecacatan material

Dampak negatif:

  • Besi mudah melengkung atau patah saat digunakan
  • Struktur tidak mampu menopang beban sebagaimana mestinya
  • Umur penggunaan sangat pendek

3. Besi WF (Wide Flange)

Merupakan tulang punggung untuk struktur berat seperti gedung bertingkat, jembatan, hingga gudang industri.
Modus pemalsuan:

  • Menjual produk KW dengan spesifikasi tidak sesuai dimensi nominal
  • Mengurangi kandungan karbon dan mangan yang seharusnya meningkatkan kekuatan
  • Menggunakan label dan kode produksi palsu

Risiko sangat tinggi:

  • Struktur bangunan utama bisa gagal total
  • Tidak mampu menahan beban lentur dan geser
  • Kegagalan konstruksi masif dan membahayakan jiwa

4. Besi Hollow

Besi kotak berbentuk persegi atau persegi panjang ini sangat populer untuk pagar, partisi, plafon, dan kanopi.
Modus pemalsuan:

  • Dinding besi sangat tipis (bahkan di bawah 0,6 mm)
  • Lapisan galvanis tipis atau tidak ada sama sekali
  • Penyok halus yang disamarkan dengan cat semprot

Dampaknya:

  • Cepat berkarat dan rapuh, terutama saat terkena hujan
  • Mudah penyok atau robek saat pemasangan
  • Tidak tahan jangka panjang meski di area indoor

5. Besi UNP & CNP (Kanal U dan C)

Digunakan untuk rangka atap, dudukan plafon, dan balok penyangga.
Modus yang sering terjadi:

  • Menjual ukuran “di bawah standar” (misal UNP 100 yang sebenarnya 95 mm)
  • Menggunakan besi hasil rolling ulang
  • Finishing kasar dan tidak rapi

Konsekuensinya:

  • Rangka atap mudah bengkok atau bergeser
  • Sambungan tidak presisi, mengganggu stabilitas konstruksi
  • Perlu sering diganti dan menambah biaya pemeliharaan

Tips dari Perwira Steel: Cara Membedakan Besi Asli dan Palsu

  1. Cek label & cap pabrik resmi
    Pastikan produk memiliki cap timbul atau emboss dari pabrik ternama, bukan hanya stiker atau cetakan biasa.
  2. Ukur dimensi & berat
    Gunakan alat ukur dan timbang untuk memastikan besi sesuai spesifikasi teknis.
  3. Periksa permukaan
    Besi asli memiliki permukaan yang rata, tidak penyok, dan dilapisi dengan lapisan anti-karat yang baik.
  4. Beli dari distributor resmi & terpercaya
    Hindari pembelian dari pedagang bebas tanpa identitas toko yang jelas atau yang menawarkan harga terlalu murah.
  5. Minta sertifikat uji mutu (mill certificate)
    Produk besi berkualitas selalu disertai dokumen resmi yang menyatakan komposisi material dan hasil uji mekanis.

Perwira Steel: Komitmen Terhadap Keaslian dan Kualitas

Sebagai bagian dari tanggung jawab kami dalam membangun Indonesia yang kuat dan aman, Perwira Steel hanya menyediakan produk-produk besi dan baja berkualitas tinggi, asli, bersertifikasi, dan sesuai standar nasional dan internasional.

Kami menyadari bahwa ketidaktahuan konsumen seringkali menjadi celah bagi oknum nakal untuk menyebarkan produk palsu. Oleh karena itu, edukasi seperti ini akan terus kami hadirkan sebagai bagian dari misi kami: “Menguatkan Fondasi Bangunan dan Fondasi Pengetahuan Masyarakat”. Jangan kompromikan keselamatan dan kualitas proyek Anda. Waspadai pemalsuan dan pastikan hanya membeli dari sumber terpercaya seperti Perwira Steel. Karena ketika menyangkut keselamatan konstruksi, tidak ada ruang untuk kesalahan.

Artikel Lainnya

Pentingnya Wiremesh yang Tepat untuk Cor Beton? Kesalahan Memilih Wiremesh Bisa Fatal untuk Struktur Beton Anda, Cari Tahu Solusinya!

May 8, 2025

Perbedaan Besi UNP dan CNP: Panduan Lengkap dari Perwira Steel

May 3, 2025
WF H Beam

Teknik dan Tips Memasang H-Beam pada Struktur Gedung Bertingkat

May 22, 2025

Download Company Profile