Kondisi Pasar Menggeliat, Harga Besi Naik Tanpa Ampun
Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kebutuhan infrastruktur di Indonesia, dunia konstruksi kini dihadapkan pada tantangan baru: lonjakan harga besi yang signifikan. Fenomena ini bukan sekadar fluktuasi biasa, melainkan indikasi kuat bahwa pasokan logam sedang tertekan sementara permintaan meningkat drastis, baik dari proyek swasta maupun proyek strategis nasional (PSN).
Menurut laporan CNBC Indonesia “Harga Baja Naik, Proyek Infrastruktur Terancam Over Budget”, 30 Juli 2025, harga produk baja seperti besi beton, H-Beam, dan CNP mengalami lonjakan antara 12–18% dibandingkan kuartal sebelumnya, yang berdampak langsung terhadap anggaran kontraktor dan pengembang.
Apa Penyebabnya? Kombinasi Global dan Lokal yang Tak Terhindarkan
Kenaikan harga ini dipicu oleh beberapa faktor krusial:
- Terbatasnya produksi dalam negeri akibat biaya operasional yang meningkat, serta gangguan distribusi pasca cuaca ekstrem di beberapa wilayah penghasil.
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mengalami pelemahan turut mengerek harga bahan baku impor.
- Kebijakan ekspor logam oleh negara produsen seperti China dan India yang kini lebih ketat, memengaruhi arus pasokan global.
Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin), permintaan baja nasional diperkirakan akan terus tumbuh sebesar 4,6% per tahun, sedangkan kapasitas produksi belum mampu mengejar laju tersebut. 📌 Sumber: Kemenperin RI – “Kebutuhan Baja Nasional Naik, Industri Diminta Perluas Produksi”, Mei 2025
Hal ini diperparah dengan gelombang proyek pembangunan IKN dan infrastruktur strategis lain di seluruh Indonesia. Permintaan terhadap material baja melonjak drastis, sementara produsen lokal belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan nasional.
Dampaknya Kontraktor Perlu Langkah Antisipatif dan Progresif
Dalam iklim pasar seperti ini, menunda pembelian material besi justru bisa menjadi bumerang. Harga yang terus menanjak berisiko memperbesar overhead cost proyek dan menggerus margin keuntungan.
Beberapa dampak langsung dari lonjakan harga besi bagi kontraktor:
- RAP proyek menjadi tidak relevan dengan realisasi harga di lapangan.
- Cash flow terganggu akibat kebutuhan dana mendadak untuk penyesuaian pembelian.
- Potensi keterlambatan proyek karena penyesuaian anggaran yang berlarut-larut.
Maka dari itu, investasi besi sejak awal atau hari ini juga menjadi langkah strategis. Selain melindungi nilai, kontraktor juga dapat mengamankan stok dan menjamin kesinambungan progres pembangunan.
Mengapa Perwira Steel Menjadi Solusi Cerdas Saat Harga Besi Melonjak
Sebagai salah satu supplier besi dan baja terpercaya di Indonesia, Perwira Steel hadir memberikan solusi konkret di tengah kenaikan harga. Tak hanya menyediakan material sesuai spesifikasi proyek, kami juga memiliki:
- Stok yang konsisten dan siap kirim ke seluruh Indonesia.
- Harga yang kompetitif dan transparan, tanpa biaya tersembunyi.
- Dukungan teknis dan konsultasi, agar kontraktor bisa memilih material yang efisien dan ekonomis.
- Pelayanan cepat dan responsif, dari pemesanan hingga pengiriman.
Dengan jaringan logistik yang luas dan layanan pelanggan yang responsif, Perwira Steel telah menjadi mitra puluhan kontraktor di Indonesia dalam mengantisipasi fluktuasi harga material. Kami telah dipercaya oleh ratusan proyek nasional dan swasta sebagai mitra penyedia material logam yang tangguh dan berkomitmen.
Segera Konsultasikan Kebutuhan Anda dengan Sales Perwira Steel
Waktu adalah kunci. Jangan tunggu harga makin tinggi atau stok semakin terbatas. Ambil kendali proyek Anda sekarang juga dengan berkonsultasi bersama tim Perwira Steel. Hubungi tim sales Perwira Steel sekarang juga untuk informasi harga terbaru, stok ready, dan dukungan konsultasi teknis. Dapatkan penawaran terbaik sebelum harga naik lebih tinggi!
