Kekuatan Leleh Baja vs Kekuatan Tarik: Dua Parameter Kritis

WF H Beam
Daftar Isi

Ketika insinyur merancang sebuah struktur, dua angka yang paling sering mereka pertimbangkan dari spesifikasi baja adalah Kekuatan Leleh (Yield Strength) dan Kekuatan Tarik (Tensile Strength). Kedua nilai ini diperoleh melalui Uji Tarik Baja dan sangat penting dalam pemilihan Grade Baja Struktural yang aman dan efisien. Meskipun keduanya mengukur kekuatan, peran mereka dalam desain sangatlah berbeda.

Memahami perbedaan antara kedua parameter ini adalah kunci untuk memastikan material baja yang Anda pilih berfungsi sesuai harapan desain.

1. Memahami Kekuatan Leleh Baja

Kekuatan Leleh adalah tegangan maksimum yang dapat ditahan oleh baja sebelum terjadi deformasi permanen. Artinya, jika baja diberi beban hingga batas ini dan kemudian beban dilepaskan, baja akan kembali ke bentuk aslinya tanpa kerusakan. Jika beban melebihi Titik Leleh Baja, material akan mulai “mengalir” atau mengalami deformasi plastis permanen.

  • **Pentingnya Desain:** Dalam desain struktural (misalnya metode LRFD atau ASD), keamanan diutamakan pada pencegahan leleh. Oleh karena itu, semua perhitungan dimensi balok dan kolom didasarkan pada Kekuatan Leleh, bukan Kekuatan Tarik.
  • **Satuan:** Umumnya dinyatakan dalam MPa (Mega Pascal) atau ksi. Contoh: Baja SS400 memiliki Kekuatan Leleh minimum sekitar 235 MPa.

2. Memahami Kekuatan Tarik

Kekuatan Tarik, atau Kekuatan Tarik Ultimate, adalah tegangan maksimum absolut yang dapat ditahan oleh baja sebelum material mulai retak dan akhirnya putus (fraktur). Setelah baja melewati titik leleh dan memasuki rentang deformasi plastis, tegangan terus meningkat hingga mencapai Kekuatan Tarik, setelah itu ia akan patah.

  • Kekuatan Tarik penting untuk memastikan baja. Jarak antara Kekuatan Leleh dan Kekuatan Tarik (yaitu rentang deformasi plastis) menunjukkan kemampuan baja untuk meregang sebelum runtuh. Daktilitas ini penting untuk mencegah kegagalan getas dan memberikan peringatan dini akan kegagalan dalam kejadian ekstrem seperti gempa.

3. Visualisasi Melalui Kurva Tegangan Regangan

Perbedaan kedua parameter ini dapat dilihat jelas pada kurva yang dihasilkan dari Uji Tarik Baja: [Image of stress-strain curve for mild steel showing yield point and ultimate tensile strength] Kurva ini menunjukkan perilaku baja saat ditarik:

  1. Zona Elastis: Tegangan dan regangan berbanding lurus (Hukum Hooke). Semua beban pada zona ini aman dan dapat kembali ke bentuk semula. Batas atas zona ini adalah Titik Leleh.
  2. Zona Plastis: Setelah Titik Leleh, baja mengalami deformasi permanen.
  3. Kekuatan Tarik Ultimate: Titik tertinggi pada kurva, di mana tegangan mencapai maksimum.

Kesimpulan Kritis: Insinyur mendesain struktur agar tetap berada di bawah dalam kondisi beban layanan normal. adalah batas cadangan yang digunakan untuk memastikan keamanan maksimum dan daktilitas selama peristiwa ekstrem.


Perwira Steel menjamin setiap profil Grade Baja Struktural yang kami pasok (H-Beam, I-Beam, Plat) memiliki sertifikasi yang jelas mengenai Kekuatan Leleh Baja dan Kekuatan Tarik, memastikan Anda mendapatkan material yang andal untuk desain yang aman. Hubungi tim kami untuk pengadaan baja berkualitas.

Artikel Lainnya

Perwira Steel Jadi Sorotan TV Kompas: Inovasi Baja Nasional yang Mendunia

November 7, 2025

Cerita di Balik Konstruksi Jembatan Modern yang Mengandalkan Baja Perwira Steel

December 6, 2025
baja-tulangan-beton

Menguak Daya Tarik Besi Beton: Pilar Diam yang Jadi Incaran Dunia Konstruksi

July 23, 2025

Download Company Profile