Industri baja nasional tengah bergerak menuju era baru: modern, digital, dan berkelanjutan. Namun, di balik kemajuan teknologi, ada satu elemen penting yang menjadi pondasi utama — sumber daya manusia yang terampil dan siap menghadapi perubahan zaman.
Inilah yang menjadi fokus Perwira Steel dalam menjalankan misi jangka panjangnya: mendukung pendidikan vokasi dan pelatihan industri baja untuk menciptakan tenaga ahli yang siap menghadapi tantangan industri masa depan. Melalui kolaborasi dengan sekolah vokasi, politeknik, dan universitas teknik di seluruh Indonesia, Perwira Steel berkomitmen menjembatani dunia pendidikan dan industri agar berjalan beriringan.
Sinergi Pendidikan dan Industri: Langkah Strategis Menuju SDM Unggul
Sadar bahwa perkembangan industri baja tak bisa lepas dari kemajuan kompetensi tenaga kerja, Perwira Steel menginisiasi program “Vokasi untuk Industri Baja Berdaya Saing” — sebuah inisiatif yang menghubungkan peserta didik dengan praktik nyata di pabrik, laboratorium, dan proyek lapangan.
Program ini meliputi:
- Magang industri terstruktur bagi siswa dan mahasiswa vokasi.
- Kelas teknis khusus yang membahas proses produksi baja modern.
- Pelatihan keselamatan kerja dan pengujian material.
- Sertifikasi kompetensi teknis baja yang diakui oleh lembaga nasional.
“Kami ingin lulusan vokasi tidak hanya paham teori, tapi juga memiliki keahlian praktis yang dibutuhkan di pabrik baja masa kini,” ujar Ir. Rahmat Santoso, Direktur HR & Development Perwira Steel.
Belajar Langsung dari Lapangan: Pabrik Sebagai Laboratorium Hidup
Bagi peserta didik, pabrik Perwira Steel menjadi ruang belajar yang nyata. Mereka tidak hanya melihat mesin dan proses peleburan baja, tapi juga memahami filosofi di balik setiap tahapan — mulai dari melting, casting, rolling, hingga quality testing.
“Di Perwira Steel, kami melihat bagaimana logam berubah menjadi sesuatu yang berguna untuk masyarakat,” ujar Rizka Putri, mahasiswa politeknik metalurgi yang mengikuti magang program vokasi 2025. “Kami belajar bukan hanya tentang baja, tapi tentang tanggung jawab, ketelitian, dan kerja tim.”
Pihak perusahaan pun memberikan pendampingan langsung melalui para insinyur senior, sehingga setiap peserta magang mendapatkan pengalaman yang relevan dan kontekstual.
Mendorong Inovasi di Dunia Pendidikan Teknik
Selain membuka program magang, Perwira Steel juga aktif mendukung riset kolaboratif dengan dunia pendidikan. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan telah menjalin kerja sama riset dengan universitas teknik di Bandung, Surabaya, dan Cilegon untuk mengembangkan:
- Material baja berdaya leleh tinggi dan tahan korosi.
- Proses peleburan efisien energi dengan emisi rendah.
- Sistem digitalisasi produksi berbasis data real-time.
“Kami percaya bahwa pendidikan vokasi tidak hanya mencetak tenaga kerja, tapi juga inovator masa depan. Melalui riset bersama, mahasiswa bisa berkontribusi langsung pada solusi industri,” jelas Dr. Maya Santoso, Kepala R&D Perwira Steel.
Inovasi ini diharapkan mampu mempercepat transfer pengetahuan antara kampus dan dunia kerja, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai basis industri baja yang kompetitif di Asia.
Kolaborasi Pemerintah, Industri, dan Akademisi
Perwira Steel memahami bahwa untuk membangun ekosistem vokasi yang tangguh, dibutuhkan kolaborasi tiga pihak utama: pemerintah, dunia pendidikan, dan pelaku industri.
Melalui dukungan dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Perwira Steel turut berperan dalam program nasional Link and Match Vokasi 8+i, yang menekankan keterhubungan langsung antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan industri.
“Kami tidak ingin pendidikan berjalan di jalur berbeda dengan industri. Karena itu, Perwira Steel hadir untuk memastikan materi yang diajarkan di bangku sekolah sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan,” ujar Yudi Firmansyah, Manager Production & Training.
Dalam program ini, Perwira Steel berkontribusi dalam penyusunan modul pelatihan teknik baja dan manajemen produksi, sekaligus membuka kesempatan kerja bagi lulusan terbaik program vokasi yang telah mengikuti magang di perusahaan.
Membangun Generasi Pekerja yang Adaptif dan Berdaya Saing
Era industri modern menuntut tenaga kerja yang adaptif terhadap teknologi, cerdas dalam analisis data, dan memiliki etos kerja tinggi. Melalui pendidikan vokasi yang berorientasi pada praktik, Perwira Steel berupaya menyiapkan generasi pekerja baru yang tidak hanya mampu mengoperasikan mesin, tetapi juga memahami konteks efisiensi, keberlanjutan, dan inovasi.
“Pendidikan vokasi adalah investasi jangka panjang. Hari ini kita mendidik, besok mereka akan menjadi tulang punggung industri baja nasional,” kata Ir. Rahmat Santoso menegaskan. Perwira Steel percaya bahwa mencetak tenaga ahli bukan hanya soal melatih keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter — disiplin, bertanggung jawab, dan peduli terhadap keselamatan kerja
Dari Pendidikan ke Produktivitas Nasional
Dampak positif dari program vokasi Perwira Steel sudah mulai terlihat. Banyak peserta magang yang kini bekerja di sektor industri berat, konstruksi, dan manufaktur logam, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Beberapa di antaranya bahkan kembali ke dunia pendidikan sebagai instruktur, membawa pengalaman industri ke ruang kelas.
Hal ini menjadi bukti bahwa Perwira Steel tidak hanya menghasilkan baja berkualitas, tetapi juga mencetak manusia unggul yang berperan aktif dalam membangun negeri. Dengan pendekatan kolaboratif antara dunia usaha dan pendidikan, masa depan industri baja Indonesia akan semakin kuat, efisien, dan berkelanjutan.
