Perhitungan Kebutuhan Besi Beton SNI Perwira Steel untuk Rumah Tinggal

baja-tulangan-beton
Daftar Isi

Dalam membangun rumah tinggal, salah satu aspek paling krusial adalah kekuatan struktur. Pondasi, kolom, balok, dan pelat lantai hanya bisa berdiri kokoh jika menggunakan besi beton berstandar SNI.

Sayangnya, banyak orang masih keliru dalam menghitung kebutuhan besi beton. Akibatnya, bisa terjadi dua hal:

  1. Kekurangan material yang memperlambat pembangunan.
  2. Pemborosan biaya karena pembelian besi beton berlebih.

Untuk itu, Perwira Steel menghadirkan panduan praktis dalam menghitung kebutuhan besi beton SNI khusus rumah tinggal agar konstruksi lebih hemat, efisien, dan tentu saja tetap aman.

Mengenal Besi Beton SNI Perwira Steel

Sebelum masuk ke perhitungan, mari pahami dulu apa itu besi beton SNI.

Besi Beton Ulir (Deformed Bar): Memiliki tonjolan melingkar agar daya ikat dengan beton lebih kuat.
Besi Beton Polos (Plain Bar): Permukaan licin, biasanya dipakai untuk konstruksi ringan atau ikatan pengikat.

Keduanya wajib mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI 2052:2017) yang mengatur ukuran, toleransi, dan kekuatan tarik.
Produk Perwira Steel telah melalui uji kualitas sehingga dipastikan:

  • Konsisten dalam diameter dan panjang (12 meter per batang).
  • Kuat terhadap beban tarik.
  • Tahan lama dan tidak mudah karat.

Cara Perhitungan Kebutuhan Besi Beton untuk Rumah Tinggal

1. Menentukan Luas Bangunan

Misalnya, kita akan membangun rumah tinggal 1 lantai dengan luas 6 x 10 meter = 60 m².

2. Menghitung Kebutuhan Pondasi

Pondasi cakar ayam atau footplat biasanya menggunakan tulangan pokok besi beton Ø12 mm dengan jarak antar besi 15 cm.

  • Rata-rata kebutuhan besi pondasi: ±30–40 kg/m².
  • Untuk rumah 60 m² → 60 x 35 kg = 2.100 kg besi beton.

3. Menghitung Kebutuhan Kolom

Kolom utama rumah biasanya menggunakan besi beton Ø12 mm atau Ø16 mm.

  • Jumlah kolom untuk rumah 6×10 m rata-rata 12 titik.
  • Satu kolom (tinggi 3 m) butuh 4 batang tulangan utama Ø12 + sengkang Ø8.
  • Total kebutuhan: sekitar 1.000–1.200 kg besi beton.

4. Menghitung Kebutuhan Balok

Balok pengikat menggunakan besi beton Ø10–12 mm.

  • Untuk rumah 60 m², panjang balok rata-rata 40 m.
  • Total kebutuhan: 700–900 kg besi beton.

5. Menghitung Kebutuhan Pelat Lantai (Dak)

Jika menggunakan dak beton konvensional, biasanya memakai wiremesh atau besi Ø8–10 mm.

  • Kebutuhan besi dak: 8–10 kg/m².
  • Untuk luas 60 m² → 60 x 9 kg = 540 kg besi beton.

Total Estimasi Kebutuhan Besi Beton

Jika dijumlahkan:

  • Pondasi: ±2.100 kg
  • Kolom: ±1.100 kg
  • Balok: ±800 kg
  • Dak: ±540 kg
     Total = ±4.500–4.700 kg (±4,5 ton besi beton SNI)

Artinya, untuk rumah tinggal sederhana seluas 60 m², dibutuhkan sekitar 375–400 batang besi beton panjang 12 meter (tergantung diameter yang dipakai).

Perhitungan kebutuhan besi beton SNI untuk rumah tinggal bukan hanya sekadar angka, tetapi juga jaminan kekuatan struktur. Dengan estimasi ±4,5 ton besi beton untuk rumah 60 m², kita bisa menyiapkan anggaran dan material lebih akurat. Dan tentu saja, memilih supplier yang tepat menjadi faktor penentu. Perwira Steel hadir dengan besi beton SNI berkualitas tinggi, harga kompetitif, dan distribusi luas, solusi ideal untuk mewujudkan rumah tinggal yang kokoh dan aman.

Artikel Lainnya

Edric Tjandra & Perwira Steel: Kolaborasi Inovatif untuk Bangunan Kokoh

June 3, 2025

Besi Beton & Dowel Bar: Kunci Umur Panjang Lantai Beton

July 14, 2025
Besi galvanis

Manfaat Besi Galvanis: Tahan Karat hingga 50 Tahun dari Perwira Steel

May 21, 2025

Download Company Profile